Search This Blog

Tuesday, April 26, 2016

UJI COBA DAYA HANTAR LISTRIK PADA LARUTAN KIMIA

        I.            TUJUAN
                Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji daya hantar listrik beberapa larutan kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

      II.            LANDASAN TEORI
                Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
                Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.

    III.            ALAT DAN BAHAN
v  ALAT
·         Gelas Kimia 100 ml
·         Stik Pengaduk
·         Alat Uji Elektrolit (Bohlam, Baterai 9 Volt, Kabel, Penjepit, Elektrode)
·         Pisau
·         Kain Lap
·         Ampelas
v  BAHAN
·         Air
·         Gula
·         Garam Dapur
·         Urea
·         Asam Cuka
·         Alkohol 70%
·         Jeruk Nipis
·         Sabun Cair
·         Air Mineral (Aqua)
·         Air Hujan
·         Air Laut
   IV.            LANGKAH KERJA
1.      Siapkan Alat  dan Bahan.
2.      Campurkan Gula, Garam, Urea, dan Sabun Cair dengan Air sebanyak 100 ml, lalu taruhlah larutan tersebut kedalam Gelas Kimia.
3.      Taruhlah alkohol 70%, Air Hujan, Air Laut, dan Air Mineral sebanyak 100 ml kedalam gelas beker.
4.      Potonglah Jeruk Nipis menggunakan pisau, Lalu peraslah dan taruhlah air jeruk nipis tersebut (secukupnya) dalam gelas kimia.
5.      Ujilah masing masing elektrolit menggunakan Alat Uji Elektrolit (Elektrode tidak boleh bersentuhan pada saat pengujian).
6.      Agar Elektrode berfungsi dengan baik, ampelaslah elektrode dengan menggunkan ampelas.

     V.            HASIL PENGAMATAN
BAHAN YANG DIUJI
RUMUS ZAT TERLARUT
LAMPU MENYALA / TIDAK
PENGAMATAN LAIN
Larutan Garam Dapur
NaCl
Menyala (Terang)
Bergelembung Banyak
Larutan Gula
C12H22O11
Tidak
Tidak Bergelembung
Larutan Urea
CO(NH2)2
Tidak
Tidak Bergelembung
Larutan Asam Cuka
CH3COOH
Tidak
Bergelembung Sedikit
Alkohol 70%
C2H5OH
Tidak
Tidak Bergelembung
Air Jeruk Nipis
C6H8O7
Tidak
Bergelembung Banyak
Larutan Sabun Cair
RCOOK
Menyala
Bergelembung Banyak
Air Hujan
CO2(g) + H2O
Tidak
Tidak Bergelembung
Air Mineral
H2O
Tidak
Bergelembung Sedikit
Air Laut

Menyala (Terang)
Bergelembung Banyak

   VI.            PERTANYAAN
1.      Apa yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala?
Jawab :
Yang menyebabkan lampu menyala atau tidak adalah apabila pada larutan tersebut seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Dengan adanya ion positif dan negatif maka transfer elektron antara anoda dan katoda akan berjalan dengan sempurna sehingga lampu menyala terang. Namun apabila pada larutan tersebut tidak terionisasi maka lampu tersebut tidak menyala.
2.      Mengapa Larutan Elektrolit dapat menghantarkan listrik?
Jawab :
Didasarkan pada teori ionisasi Arhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut ion.
Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan disebut proses ionisasi. Proses ionisasi merupakan salah satu cara menunjukan pembentukan ion-ion, umumnya ditulis tanpa melibatkan molekul air atau pelarut, namun terkadang molekul air dituliskan juga. Misalnya HCl yang dilarutkan dalam air dapat ditulis dalam dua persamaan :
                HCl                         H+ + Cl
                HCl + H2O               H3O+ + Cl
                CH3COOH               H+ + CH3COO
CH3COOH + H2O                    H3O+ + CH3COO
Ketika diberi beda potensial, Ion yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa seperti glukosa, etanol, gula tebu dan larutan urea dalam bentuk padatan, lelehan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak mengalami ionisasi atau tetap dalam bentuk molekul.
 VII.            KESIMPULAN
Perbedaan daya hantar listrik ditandai dengan nyala bohlam dan adanya gelembung di elektrode. Larutan elektrolit kuat menyebabkan bohlam menyala dan terbentuk banyak gelembung udara, misalnya larutan garam dapur, larutan air sabun, dan air laut. Larutan elektrolit lemah menyebabkan bohlam menyala redup atau tidak menyala dan terdapat pembentukan gelembung di salah satu atau kedua elektrode, misalnya larutan asam cuka, dan air jeruk nipis. Sedangkan larutan nonelektrolit tidak menyebabkan reaksi apapun pada bohlam dan tidak menimbulkan gelembung pada elektrode, misalnya larutan gula, larutan urea, alcohol 70%, dan air hujan.

VIII.            REFERENSI


No comments:

Post a Comment