I.
TUJUAN
Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk menguji daya hantar listrik beberapa larutan
kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
II.
LANDASAN TEORI
Pada
tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli
kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit. Menurut Arrhenius,
larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan
ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika
arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.
III.
ALAT DAN BAHAN
v ALAT
·
Gelas
Kimia 100 ml
·
Stik
Pengaduk
·
Alat
Uji Elektrolit (Bohlam, Baterai 9 Volt, Kabel, Penjepit, Elektrode)
·
Pisau
·
Kain
Lap
·
Ampelas
v BAHAN
·
Air
·
Gula
·
Garam
Dapur
·
Urea
·
Asam
Cuka
·
Alkohol
70%
·
Jeruk
Nipis
·
Sabun
Cair
·
Air
Mineral (Aqua)
·
Air
Hujan
·
Air
Laut
IV.
LANGKAH KERJA
1. Siapkan Alat dan Bahan.
2. Campurkan Gula, Garam, Urea, dan Sabun
Cair dengan Air sebanyak 100 ml, lalu taruhlah larutan tersebut kedalam Gelas
Kimia.
3. Taruhlah alkohol 70%, Air Hujan, Air
Laut, dan Air Mineral sebanyak 100 ml kedalam gelas beker.
4. Potonglah Jeruk Nipis menggunakan
pisau, Lalu peraslah dan taruhlah air jeruk nipis tersebut (secukupnya) dalam
gelas kimia.
5. Ujilah masing masing elektrolit
menggunakan Alat Uji Elektrolit (Elektrode tidak boleh bersentuhan pada saat
pengujian).
6. Agar Elektrode berfungsi dengan baik,
ampelaslah elektrode dengan menggunkan ampelas.
V.
HASIL PENGAMATAN
BAHAN YANG DIUJI
|
RUMUS ZAT TERLARUT
|
LAMPU MENYALA / TIDAK
|
PENGAMATAN
LAIN
|
|
Larutan Garam Dapur
|
NaCl
|
Menyala (Terang)
|
Bergelembung Banyak
|
|
Larutan Gula
|
C12H22O11
|
Tidak
|
Tidak Bergelembung
|
|
Larutan Urea
|
CO(NH2)2
|
Tidak
|
Tidak
Bergelembung
|
|
Larutan Asam Cuka
|
CH3COOH
|
Tidak
|
Bergelembung Sedikit
|
|
Alkohol 70%
|
C2H5OH
|
Tidak
|
Tidak Bergelembung
|
|
Air Jeruk Nipis
|
C6H8O7
|
Tidak
|
Bergelembung Banyak
|
|
Larutan Sabun Cair
|
RCOOK
|
Menyala
|
Bergelembung Banyak
|
|
Air Hujan
|
CO2(g) + H2O
|
Tidak
|
Tidak Bergelembung
|
|
Air
Mineral
|
H2O
|
Tidak
|
Bergelembung
Sedikit
|
|
Air Laut
|
|
Menyala (Terang)
|
Bergelembung Banyak
|
|
VI.
PERTANYAAN
1.
Apa
yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala?
Jawab :
Yang menyebabkan lampu
menyala atau tidak adalah apabila pada larutan tersebut seluruh molekulnya
terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Dengan adanya ion positif dan
negatif maka transfer elektron antara anoda dan katoda akan berjalan dengan
sempurna sehingga lampu menyala terang. Namun apabila pada larutan tersebut
tidak terionisasi maka lampu tersebut tidak menyala.
2.
Mengapa
Larutan Elektrolit dapat menghantarkan listrik?
Jawab :
Didasarkan pada teori ionisasi Arhenius,
larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan
terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak
bebas. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
disebut ion.
Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam
suatu larutan disebut proses ionisasi. Proses ionisasi merupakan salah satu cara
menunjukan pembentukan ion-ion, umumnya ditulis tanpa melibatkan molekul air
atau pelarut, namun terkadang molekul air dituliskan juga. Misalnya HCl yang dilarutkan dalam air dapat
ditulis dalam dua persamaan :
Ketika diberi beda potensial, Ion yang
bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan
positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion
inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa seperti glukosa, etanol, gula tebu dan
larutan urea dalam bentuk padatan, lelehan maupun larutan tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena tidak mengalami ionisasi atau tetap dalam
bentuk molekul.
VII.
KESIMPULAN
Perbedaan daya hantar listrik
ditandai dengan nyala bohlam dan adanya gelembung di elektrode. Larutan
elektrolit kuat menyebabkan bohlam menyala dan terbentuk banyak gelembung udara,
misalnya larutan garam dapur, larutan air sabun, dan air laut. Larutan elektrolit lemah
menyebabkan bohlam menyala redup atau tidak menyala dan terdapat pembentukan
gelembung di salah satu atau kedua elektrode,
misalnya larutan asam cuka, dan air jeruk nipis. Sedangkan larutan nonelektrolit tidak menyebabkan reaksi apapun pada
bohlam dan tidak menimbulkan gelembung pada elektrode,
misalnya larutan gula, larutan urea, alcohol 70%, dan air hujan.
VIII.
REFERENSI
No comments:
Post a Comment